Topang, Lugu juga Bersemangat~

Saya selalu percaya, setiap kali kita terbangun adalah satu kesempatan yang Tuhan beri untuk menjadi lebih baik lagi. Maka tak heran jika diujung malam saya selalu bertanya ke diri saya, kebaikan apa yang telah saya lakukan hari ini? Apakah saya sudah bersyukur atas satu hari lagi yang Tuhan beri? Atau apakah hari ini saya melaluinya dengan hal yang sia-sia sedang umur semakin berkurang?

Wallahualam.. Allah yang maha mengetahui.

Saya selalu percaya, tempat yang kita datangi dan dengan siapa kita dipertemukan bukanlah suatu kebetulan tapi sudah menjadi skenario-Nya. Tugas kita hanyalah tetap menjadi baik dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun.

Hari ini saya ingin bercerita perihal pertemuan singkat saya dengan seorang anak bernama Topang, Β kelas 3 SD. Jam menunjukkan pukul 12:32 saat saya dan teman saya selesai sarapan sekaligus makan siang di salah satu warung pinggir jalan di Daeng Tata. Setelah membayar makanan dan bersiap-siap berpindah lokasi, saya berhenti sejenak memperhatikan seorang anak lelaki dengan seragam SD lengkap dipinggir jalan, dia berusaha memberhentikan mobil angkutan umum, sampai pada percobaan yang ketiga tak satupun mobil (re: Pete-pete) yang singgah mengambil anak tersebut. Saya masih memperhatikan ketika salah satu bapak yang menggunakan jaket kulit singgah tepat didepannya, berbicara sekilas lalu kemudian pergi.

“Kak, itu anak mau ke sekolah atau mau pulang, coba kesana, saya ambil motor dulu” kataku sambil menunjuk anak itu.

Teman saya kemudian mendekatinya saya menyusul dengan motor, rupanya adik ini ingin ke sekolah tapi tak satupun pete-pete yang mengambilnya. Kami kemudian menawarkan diri untuk mengantarnya, awalnya dia ragu mungkin karena penampilan saya yang sedikit menakutkan dengan masker dan jaket yang sedikit tebal. Saya membuka masker dan helm kemudian menawarkan sekali lagi hingga akhirnya dia berhasil kami bujuk. Meskipun saya tahu, anak ini sedang dalam kebingungan.

Teringat ketika saya umur segitu saya selalu waspada dengan orang yang menawarkan diri mengantar pulang ketika Bapak tidak menjemput saya, atau karena ditinggal pulang sang kakak. Sebab dulu bapak dan mama selalu berpesan “kalau ada yang ajak pergi gak dikenal jangan ikut.”

Adik ini kemudian duduk di belakang saya, disusul teman saya. Sepanjang perjalanan menuju sekolahnya di Kumala, saya menanyakan beberapa hal, untuk mengurangi rasa takutnya atau istilah kerennya saya sedang melakukan Interpersonal Communication untuk membangun trust diantara kita (ala-ala thesis) hahaha..

Dari percakapan kami, anak tersebut bernama Topang kelas 3 SD, dia anak kelima dari enam bersaudara, ibunya menjual di kantin sedang bapaknya adalah supir pengantar bahan bangunan. Setiap harinya Topang berangkat sekolah menggunakan angkutan umum dengan biaya 4000 rupiah, 2000 saat ke sekolah dan 2000 saat pulang sekolah. Kakaknya tidak bisa mengantar ke sekolah karena harus menjaga adiknya di rumah. Anaknya lugu juga cerdas dalam menjawab pertanyaan.

Satu hal yang membuat saya tertawa ketika teman saya mempertanyakan soal bapak yang singgah tadi.

“Dek om-om yang singgah tadi kenapa?”

“Mauka naantar kak” jawabnya.

“Kenapa tidak ikut?” saya penasaran.

“Takutka dicuri.”

Saya dan teman saya tertawa sambil berkata “dag takutki diculik sama saya?” Dia ikut tertawa tanpa menjawab pertanyaan. 😊😊

Akhirnya kami tiba di sekolah, dia tampak senang sekali, tersenyum memamerkan gigi ginsulnya dengan berkali-kali mengucap terima kasih, kami menunggunya hingga iya sampai di depan kelas, ia masih tersenyum saat tangannya melambai tanda pertemuan kami telah usai. Senyumnya tulus, matanya berbinar dan ucapan terima kasihnya hangat. He is so cute, i think..

Kami memutar arah mengulang perjalanan tadi, kembali ke tempat yang sudah kami rencanakan sebelumnya..

Bagi kami ini hal yang sederhana, tapi bagi dia bisa jadi bantuan kecil kami adalah kebahagiaan, kebahagiaan karena tidak harus berpanas-panas menunggu, kebahagiaan karena tiba di sekolah lebih cepat dari biasanya, dan tentu saja kebahagiaan karena dia bisa menyimpan uang 2000 nya untuk keperluan lain. Hihiii

Tetap semangat bersekolah dik, semoga kelak kamu menjadi anak yang bertanggung jawab dan menjadi salah satu yang mengharumkan nama bangsa. 😊

See you when I see you, dik. Terima kasih telah memberi kami satu kesempatan untuk berbuat baik kepada sesama 😊😊