Jodoh, Rahasia-Nya~

 

(Wedding ring was made and designed by him)

 

Jodoh itu rahasiaNya – yang ditunggu tak kunjung datang, yang tak kenal justru datang melamar. Ah, kalimat ini—
Setiap orang pernah punya mimpi dengan siapa mereka ingin bersanding, dengan siapa mereka ingin melewati suka dukanya, begitu juga saya.

Setiap orang pernah kekeuh mempertahankan satu nama yang diyakini jodohnya, menunggu tanpa kepastian, dan menyebut namanya dalam doa-doanya, begitu juga saya.

Setiap orang ingin menghabiskan waktunya dengan orang yang mereka sayangi, dengan orang yang menyayangi mereka, begitu juga saya.

Tapi hidup tak selalu sesuai harapan,

Bisa jadi kita akan bersanding dan melewati suka duka dengan orang yang baru dikenal.

Bisa jadi orang yang selama ini kita sebut dalam doa, bukan jodoh kita.

Bisa jadi kita akan menghabiskan waktu dengan orang yang baru akan kita sayangi.

Ah, hidup perihal memilih dan menjalani ketetapan-Nya.

Saya termasuk perempuan keras kepala dalam hal memilih pasangan, pernah memilih bertahan pada lelaki yang mengecewakan berkali-kali, pernah memilih bertahan pada lelaki tanpa kepastian, hingga kemudian memilih melepaskan tanpa mengharap siapa-siapa.

Melepaskan justru membuka pintu kesempatan bagi yang lain.

Siapa sangka, saya akhirnya menerima lamaran seorang lelaki yang belum kukenali wajah dan sifatnya. Lelaki yang berani menyuruh keluarganya datang  ke rumah saya sebelum mengenal saya lebih jauh. Entah siapa yang nekat, dia yang melamar atau saya yang menerima lamarannya.

Seseorang pernah berkata “selalu ada campur tangan Tuhan dalam urusan jodoh.” Dan disinilah Tuhan menunjukkan jalanNya, dimudahkan segala urusan berkenalan dengannya, hingga akhirnya kami bersepakat untuk hidup bersama di masa depan. Saya tidak tahu pasti alasan dia memilih saya, yang saya tahu saya tidak punya alasan yang kuat untuk menolak dia. Beberapa kali mencoba bertanya dan jawabannya selalu sama “saya telah menyebut kriteria dalam doa saya dan diantara banyaknya perempuan, Allah menjawab doa saya dengan memilih kamu menjadi calon ibu dari anak-anak saya.” (percayalah saya tidak pernah luluh dengan kalimat ini) hahaha…

Waktu berlalu, saya bisa menghitung jari intensitas pertemuan dengan dia, tidak begitu banyak hal yang saya tahu tapi sepanjang perkenalan kami sejak pertengahan Juli kemarin, saya bisa menyimpulkan bahwa dia lelaki baik yang Allah kirimkan untuk membimbing dan melengkapi hidup saya, karenanya saya banyak memandang sesuatu dari sudut yang berbeda, dia menjelma menjadi teman debat dalam setiap issue, tapi tak pernah memaksakan pendapat dan tak pernah emosi menghadapi saya yang moody-an.  Terimakasih telah menjadi teman diskusi setiap malam melalui telepon, meski sering kali saya tinggal tidur. Hehee

Hari ini saat saya menulis catatan ini di salah satu ruang yang telah dihias (baca: kamar pengantin), saya sendiri masih tidak percaya bahwa 4 hari kedepan kamu akan mengucap janji suci di depan Bapak saya, keluarga saya juga keluarga kamu. Kontrak hidup yang akan kita jalani bersama. Maka semoga Allah memudahkan dan melancarkan segala urusan, memberkahi dan meridhoi pernikahan kita, dan membersamai kita dalam setiap langkah.

Terimakasih telah bersabar menghadapi saya.

Terimakasih telah bersedia menjadi lelaki bertanggung jawab untuk semua suka duka saya di masa depan.

Terimakasih telah memilih saya.

Terimakasih telah menerima masa lalu saya.

Terimakasih untuk usahamu menyenangkan hati saya juga meluluhkan perempuan yang keras kepala ini.

Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada kamu, namun saya akan belajar mencintai kamu, memahami kamu dan menerima segala kekurangan kamu.

Semoga kita saling mensurgakan, bersama menikmati roller coster kehidupan, selamanya 🙂

——

Terima kasih kepada Tuhan yang begitu apik mengatur kehidupan saya,

kepada orang tua dan keluarga saya atas cinta dan doa yang tak berkesudahan,

Kepada setiap orang yang pernah menjadi bagian masa lalu saya, terimakasih telah membentuk pribadi saya hari ini, ingatlah bahwa kalian tetap menjadi yang terbaik di masanya, bisa jadi Tuhan akan memberi jauh yang lebih baik sesuai yang kamu butuhkan.

Untuk semua yang telah menjadi bagian hidup saya, semoga Allah selalu menyayangi kita.

Dan untuk diri, semoga kamu selalu lapang menerima ketetapan-Nya, menyertakan Allah dalam setiap keputusan, dan menjadi sebaik-baik istri untuk suami, anak untuk orang tua, ibu untuk anak-anak, dan sebaik-baik manusia untuk sesamanya. :’)

Allah, Aku berserah atas takdirMu :’)